Menikah memang jadi tahapan dalam hidup manusia. Ada yang menilai menikah itu sakral. Sampai-sampai sekian aturan ihwal menikah mesti dilakoni. Tujuannya agar pernikahan bisa lestari, terhindar dari bala, dan menuai hidup yang ayem, tentrem, mulyo, lan tinoto.
Sementara itu, trend hari ini menikah jadi sangat-sangat profan. (mohon maaf), barangkali memang tuntutan zamannya. Setiap apa yang terpampang, setiap itu juga bisa disulap jadi konten di media sosial. Menikah jadi ajang pamer di dunia digital yang belum tentu, mereka yang memberi like, membagikan, memviralkan, bahkan mendoakan atau mencibir melalui komentar termasuk orang yang kita kenal. Kita kalap dengan gemerlap popularitas media sosial.
Tapi terlepas dari reduksi momen pernikahan itu, saya melihat mereka yang terlibat dan dilibatkan turut mengumbar senyum bahagia. Apalagi kedua mempelai, keluarga inti dan besan, dan pihak yang mendukung pernikahan itu.
Saya sendiri dalam beberapa hari ke depan mungkin akan jadi pelaku yang sama, menggelar pernikahan (mohon doanya pembaca sekalian). Mengumbar kegembiraan di media sosial yang barangkali, mereka yang melihat dan berkomentar tidak saya kenali di dunia nyata. Mungkin juga saya tidak melakukan itu, tetapi teman karib yang akan mengunggahnya di media sosial. Begitu seterusnya.
Kalau kata Socrates dulu, "Menikahlah. Jika kau dapat pasangan yang baik, kau akan bahagia. Tetapi bila kau dapat pasangan yang buruk, kau akan jadi filsuf." Mungkin sekarang itu tidak berlaku lagi. "Menikahlah. Jika kau dapat apresiasi di dunia digital, kau akan bahagia. Tetapi bila kau tidak dapat apresiasi di dunia digital, kau akan jadi hambar penyabar."
Ya, persis seperti kata Iqbal Aji Daryono, "Di depan netizen (dunia digital), kita semua hanya makhluk sudra yang tidak berdaya apa-apa." Termasuk di momen pernikahan itu.
Hanya saja kita tetap mesti mendoakan mereka yang menikah dengan kalimat baik. Mewejangi pengantin anyar dengan petuah tempo lalu yang terbukti manjur selama berabad-abad, "Sing tresno karo bojone yo le, nduk. Men uripmu ayem dunyo akhirot."
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar