Berawal dari pertemuan disebuah warung kopi, saya bertemu dengan
salah seorang teman. Dia bercerita tentang kegelisahan yang dihadapinya.
Dia berprofesi sebagai guru di pondok pesantren. Maklumlah, kehidupan
pondok pesantren ada aturan-aturan yang harus ditaati.
Kamis, 15 Maret 2018
Legowo
Tatkala mendengar kata ‘melepaskan’ akan
terbayang kerugian. Iya rugi, sebab untuk mempunyai atau menikmati
sesuatu saya harus berjuang secara maksimal. Apa mungkin mau, setelah
mendapatkan sesuatu kemudian melepaskannya begitu saja? Menurut saya
perbuatan itu merupakan bentuk kerugian, terlebih merugikan diri
sendiri. Seperti itu pemahaman awal saya tentang ‘melepaskan’.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Belakangan ini kita dikejutkan oleh banyak kejadian yang tidak mengenakkan. Kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan terus-menerus digenjot hab...
-
Mari sejenak kita menengadahkan tangan dan menundukkan kepala. Berdoa untuk para korban semoga mendapat tempat apik di sisi-Nya. Bagi kelu...
-
Sore ini saya bareng Mas Agus Ali Imron berencana untuk mengunjungi beberapa tempat. Acak memang. Namun tempat-tempat itu menjadi saksi seja...