“Membaca buku jadi jalan untuk membuka cakrawala dunia.” Kalimat ini bukan sekedar bualan belaka. Melainkan dampaknya bisa dirasakan di kehidupan nyata.
Di Aula Desa Titidu, Kecamatan Kwandang,
Gorontalo Utara, terdapat sejumlah buku berderet di rak: kusam, beberapa
berdebu, dan letaknya tidak beraturan. Saya mengira deretan buku-buku
tersebut sudah jarang dijamah oleh anak-anak maupun masyarakat
pembacanya. Bisa jadi, terakhir kali buku dijamah kala usai pembuatan
taman baca dan pengadaan buku bacaan.