Senin, 29 Juli 2019

Cerita Dari Rumah ABC Desa Titidu-Teras Utara Indonesia


Membaca buku jadi jalan untuk membuka cakrawala dunia.” Kalimat ini bukan sekedar bualan belaka. Melainkan dampaknya bisa dirasakan di kehidupan nyata.
 
Di Aula Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, terdapat sejumlah buku berderet di rak: kusam, beberapa berdebu, dan letaknya tidak beraturan. Saya mengira deretan buku-buku tersebut sudah jarang dijamah oleh anak-anak maupun masyarakat pembacanya. Bisa jadi, terakhir kali buku dijamah kala usai pembuatan taman baca dan pengadaan buku bacaan.

Minggu, 28 Juli 2019

Kabar Buku Di Masa Lalu

Menggandrungi buku jadi laku yang tidak begitu populer di kalangan remaja. Hari ini, gawai yang disokong internet telah berhasil membuat tipuan dengan dalih mengandung unsur modern dan canggih. Hanya sebagian kecil, melalui ikhtiar tanpa jemu, memilih bercumbu dengan buku. Buku sudah jadi bagian hidup. Rentang waktu, biaya, dan jarak tempuh yang jauh bukan persoalan untuk berhenti gandrung pada buku.

Senin, 01 Juli 2019

Dua Syarat Laku Berislam


Sepertinya, sudah lama buku ini tidak dijamah, berdebu dan berdiri tegak di rak. Tampak cover depan buku masih lumayan bagus, meski sobek dibagian tengah atas dan mengerut dibagian pojok bawah. Mungkin terakhir kali dijamah ketika para marbut masih mendiami kamar tengah asrama atau malah lebih dari itu. Buku yang kurang mendapat perhatian, sepertinya. Saya beranggapan, buku itu dahulu pernah jadi salah satu primadona bagi pembaca. Salah satu buku yang wajib dikhatamkan, kira-kira begitu. Buku yang sudah lama saya masukkan ke daftar bacaan, namun tak kunjung saya mulai. Beberapa waktu tersita karena kesibukan, beberapanya lagi karena dirayu oleh buku dengan judul lebih baru.