Perempuan dalam narasi Islam masih banyak menyisakan persoalan.
Teks-teks dari ayat suci yang seharusnya membawa pesan egaliter dengan
wajahnya yang ramah, justru kerap kali dimaknai dan dijadikan sebagai
alat legitimasi untuk memposisikan perempuan inferior dibanding
laki-laki. Apalagi jika mengingat kelompok Islam konservatif yang gemar
melakukan komersialisasi kesalehan personal melalui simbol-simbol agama
yang belakangan ini banyak ditemui, baik di media sosial maupun di
mimbar ceramah. Label halal-haram dan surga-neraka santer terdengar
sekaligus didakwakan pada banyak perempuan di luar kelompok mereka.
Senin, 24 Februari 2020
Sabtu, 22 Februari 2020
Tiga Catatan Penting SOAL Pernikahan Orang Kaya Dan Miskin Usul Pak Muhadjir Effendy
Baru-baru ini, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Bapak
Muhadjir Effendy menyarankan kepada Kementerian Agama untuk mengeluarkan
fatwa orang kaya menikah dengan orang miskin. Dalih yang digunakan
adalah agar orang miskin populasinya bisa semakin berkurang. Lebih
lanjut, pernikahan ini diberi istilah pernikahan ekonomi. Secara kasar,
ini bisa dimaknai dengan pergeseran pernikahan yang dulu dianggap
sebagai momen sakral menjadi momen transaksional.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Belakangan ini kita dikejutkan oleh banyak kejadian yang tidak mengenakkan. Kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan terus-menerus digenjot hab...
-
Mari sejenak kita menengadahkan tangan dan menundukkan kepala. Berdoa untuk para korban semoga mendapat tempat apik di sisi-Nya. Bagi kelu...
-
Sore ini saya bareng Mas Agus Ali Imron berencana untuk mengunjungi beberapa tempat. Acak memang. Namun tempat-tempat itu menjadi saksi seja...