Sebagai tempat nongkrong, warung kopi terbuka untuk disambangi siapa saja. Bisa perempuan, ibu-ibu arisan, pemuda yang berkeluh kesah karena sulit cari pekerjaan, anak usia sekolah, atau bapak-bapak yang sekadar jeda sejenak dari rutinitas pekerjaannya. Secara makna dan maksud, warung kopi memiliki nilai yang selaras dengan ajaran Islam, silaturahmi.
Sabtu, 10 April 2021
Kamis, 01 April 2021
Modal Awal, Latihan, dan Tulisan
Dua hari yang lalu teman saya gusar. Ia dengan terang-terangan mengaku sulit mencerna isi dari sebuah paper di jurnal tertentu. Padahal tajuk di paper itu cukup membantu jika isinya bagus, berbobot, dan tentu saja enak untuk dibaca. Tapi sayang, kemasan isinya justru membuatnya kerepotan untuk memahami, lebih-lebih diambil sebagai bahan rujukan.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Belakangan ini kita dikejutkan oleh banyak kejadian yang tidak mengenakkan. Kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan terus-menerus digenjot hab...
-
Mari sejenak kita menengadahkan tangan dan menundukkan kepala. Berdoa untuk para korban semoga mendapat tempat apik di sisi-Nya. Bagi kelu...
-
Sore ini saya bareng Mas Agus Ali Imron berencana untuk mengunjungi beberapa tempat. Acak memang. Namun tempat-tempat itu menjadi saksi seja...