Kamis, 14 Maret 2024

Qanaah

Dalam ajaran Islam, menerima dengan lapang segala ketentuan-Nya lazim disebut sikap qanaah. Sikap yang mudah dikonsepkan, tetapi sulit untuk dikonkretkan.

Hal ini bisa dimaklumi, lantaran perjalanan hidup manusia tidak selamanya mudah-murah. Ada yang berkali-kali upaya, tetapi berkali-kali itu juga ia jatuh. Ada yang baru setengah berdiri, tumbang lagi.

Kondisi yang semacam ini membuat manusia frustasi. Rasa putus asa, lelah, dan menyerah menjadi lumrah menitah lewat lidah. Pun tak jarang ada yang memilih berserah dengan kondisi yang ada atau, mengakhiri perjalanan hidup di dunia dengan dalih bisa lepas dari segala derita.

Maka dari itu, rasa qanaah ini perlu dihadirkan. Bukan dalam rangka mengafirmasi sekian hal yang gagal, tetapi untuk menumbuhkan pikiran berbaik sangka kepada-Nya. Barangkali, dalam setiap kegagalan ada rencana-Nya yang menggembirakan bakal tertunaikan.

Lain sisi, tanpa disadari, berqanaah dalam rupa apapun, nyatanya menjadi wujud dari pelibatan Dia di setiap jengkal rencana dan keputusan. Singkatnya, hal apapun yang melibatkan-Nya, kendati batal-gagal, akan tetap ada kejutan yang tak terduga setelahnya.

Tidak ada komentar: