Sepengalaman saya mukim di Yogyakarta, ketika ada tamu datang lantas menyodorkan proposal entah pembangunan masjid, pondok pesantren, atau yayasan yatim piatu, oleh man-teman yang senior diajari untuk menyelidiki terlebih dahulu. Saya sendiri kerap melayani mereka-mereka.
Bertanya siapa dan maksud kedatangannya. Bahkan saya juga pernah membuka google map sebagai bentuk cek terakhir. Setelah itu, baru diberi bantuan. Tentu saja seluangnya dana sosial yang tersedia.
Sore barusan hal serupa terjadi. Tetapi lokasinya di rumah, bukan di perantuan. Ketika hendak saya tanya-tanya, Emak langsung menyodori uang.
"Wis, kasihke aja", perintahnya. Saya mengiyakan perintahnya tanpa tapi dan nanti. Ia pun langsung pergi.
"Biarin. Itung-itung sedekah. Terserah uangnya dipakai beneran atau tidak", tambah Emak. Ternyata memberi ya memberi aja. Egak perlu pertanyaan macam-macam, apalagi telaah dari teori yang ndakik-ndakik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar