Sabtu, 06 Mei 2023

Sedikit Ihwal Pendidikan Kita

Pendidikan kita memang tengah berbenah. Segala program dicanangkan pemerintah demi pemerataan pendidikan. Hanya saja mesti diakui, upaya berbenah itu tidak seperti dongeng pembangunan Candi Prambanan yang selesai dalam tempo semalam. Pembenahan perlu dedikasi serius, waktu yang tidak sebentar, dan tentu saja anggarannya juga mesti memadai.

Poin terakhir itu kerap jadi sebab tidak meratanya pendidikan. Fasilitas mengajar, kesejahteraan guru, pemilahan kompetensi guru, sampai pada kualitas pengajarannya hampir mesti dialami institusi pendidikan yang kekurangan modal.

'Kekurangan' ini saya maknai sebagai dua hal. Pertama, bagi institusi pendidikan negeri tentu memperoleh alokasi anggaran dari pemerintah. Hanya saja anggaran itu kerap datang terlambat. Atau bisa juga ada anggaran, tapi pembelanjaannya tidak sesuai kebutuhan peserta didik. Hal ini sangat berdampak, terlebih untuk sekolah-sekolah yang akses ke lokasinya terbilang sulit dan atau terpencil.

Kedua, keterbatasan anggaran itu tentu saja juga berpengaruh bagi sekolah swasta. Mereka hanya peroleh porsi kecil. Belum lagi jika struktur di sekolah swasta itu berbelit-belit dalam mengembangkan institusi pendidikannya karena kurangnya modal, atau memiliki modal, tapi tidak segera membelanjakan sesuai kebutuhan pendidikan.

Lantas, apa karena hal itu kualitas pendidikan kita berjalan lamban? Saya kira tidak juga. Dunia pendidikan kita memang memiliki misi mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai yang termaktub di UUD 1945. Hanya saja, mereka yang terlibat di dalamnya tidak hanya guru dan murid, tapi juga pemerintah, dunia industri, keluarga, dan masyarakat.

Tapi terlepas dari itu, kita mesti tetap optimis bahwa pendidikan bisa menjadi lebih baik lagi. Karena dengan pendidikan, di samping kekuatan militer dan politik yang sehat, tetap menjadi garda terdepan untuk memajukan negeri ini. Saya kira begitu.

Tidak ada komentar: