Bagian halaman di setiap masing-masing rumah memiliki nilai fungsional yang berbeda. Fungsi yang seturut dengan profesi dari si pemilik rumah.
Misalnya saja halaman rumah milik petani, yang difungsikan sebagai tempat untuk menjemur hasil panennya: padi, jagung, dan kedelai. Sementara yang pegawai, biasanya memilih halaman rumahnya agar digunakan sebagai garasi mobil. Atau halaman rumah milik kyai dan tokoh masyarakat yang dibiarkan lapang, guna sebagai tempat saat mengadakan acara atau perkumpulan.
Di masa silam, halaman rumah malah peroleh perhatian dari dalam Istana Kepresidenan. Halaman rumah mesti memberi khasiat sehat bagi si pemiliknya. Ya, kita mengenalnya dengan tanaman obat keluarga. Jadi setiap rumah dengan halamannya memiliki apoteknya masing-masing. Mereka yang sakit tidak perlu BPJS, hanya cukup berjalan ke depan mencari tanaman yang diperlukan untuk obat.
Hanya saja tidak setiap rumah, terlebih hari ini yang memiliki halaman rumah dengan ukuran luas-lebar. Malahan halaman rumah dibangun rumah lagi. Ini menunjukkan bahwa populasi manusia semakin banyak atau, memang harga tanah yang kian mahal setiap tahunnya.
Mudahnya halaman rumah tidak sekadar halaman saja. Tetapi halaman rumah memiliki makna yang berbeda. Bahkan dari halaman rumah, masalah sosial, politik, budaya, agama, dan ekonomi bisa terjadi. Begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar