Rabu, 09 Agustus 2023

Resensi Buku: Jejak Becak di Ibu Kota

Becak jadi salah satu alat transportasi yang hari ini, di beberapa daerah masih dapat dijumpai. Kendati tidak sebanyak-populer dulu, faktanya becak tetap ada. Ia tetap eksis dengan geraknya yang lamban, terseok-seok, dan pendapatan yang tidak menentu.

Becak sendiri, menurut laporan majalah tempo yang terbit tahun 90-an. Kutipannya: "Di Indonesia, becak sudah punya sejarah panjang. Kendaraan ini dipercaya sebagai modifikasi dari rickshaw, semacam kereta yang dihela manusia, yang dikenal di Hongkong, Singapura, dan sejumlah kota Asia lainnya, sebelum Perang. Sebuah versi mengatakan, pada 1930-an (versi lain 1940-an) becak mulai diperkenalkan di sini (baca Indonesia). Dan jumlahnya terus menanjak dan mencapai puncaknya pada 1970."

Hanya saja nasib becak di Ibu Kota Jakarta pada paruh kedua abad ke-20 agak miris bila dibandingkan dengan becak di daerah lain. Lantaran di masa itu, becak dipaksa lenyap dari Jakarta. Laporan tematik Tempo, Jejak Becak di Ibu Kota turut merekam kejadian tersebut.

Pelenyapan itu didasarkan pada profesi tukang becak yang dinilai tidak manusiawi, membuat semrawut lalu lintas ibu kota, dan menyumbang sejumlah kerugian dari sisi estetika kota bercap modern dan maju. Akhirnya becak diburu. Beberapa dilenyapkan, sejumlah besar di buang ke laut, dan sebagian lagi dikirim ke luar daerah seperti Lampung.

Becak-becak itu nantinya akan digantikan dengan mikrolet. Tentu saja kebijakan tersebut menuai ragam problem yang sampai memakan korban jiwa. Selainnya, banyak tukang becak yang mesti kehilangan penghasilan utamanya. Mereka yang asli warga ibu kota diberi pelatihan keterampilan tertentu sedangkan, mereka yang pendatang akan dikembalikan ke daerah asal atau, tetap membecak dengan cara kucing-kucingan.

Saya rasa becak memang jadi alat transportasi yang ramah lingkungan. Perkara ketertiban dan membuat semrawut, tinggal regulasi dan aplikasinya yang mesti proporsional. Tetapi dalam konteks kekinian, dengan laju hidup yang menghendaki serba cepat, rasanya becak akan tertinggal dengan alat transportasi yang lain. Kecuali bagi penumpang yang setia dan sabar dalam perjalanan menuju ke lokasi tujuan. Sekian.

Tidak ada komentar: