Masa SMA menjadi masa dalam salah satu fase kehidupan manusia yang sulit untuk dilupakan. Masa yang mengudar banyak tawa sekaligus duka, canda sekaligus luka, serius sekaligus santai. Masa transisi dari manusia yang sebelumnya hanya senang main-main, menjadi manusia yang mulai memasuki belantara kehidupan sebenarnya; ruwet, banyak hal yang tiba-tiba datang tanpa diduga, harapan, khawatir, dan sekian abrek hal lainnya yang nantinya, akan lazim dialami oleh seorang manusia.
Novel Turning Seventeen (2015) garapan Artie Ahmad ini mencoba merekam hal itu. Keana dengan keempat sahabatnya (Dirza, Zizi, Prila, dan Sekar) mendapati kehidupan rumit menjelang masa akhir di SMA. Kendati kelimanya adalah sahabat, nyatanya dalam banyak hal, kelimanya saling menyimpan 'rahasia'. Pada poin ini saya teringat pernyataan dari filsuf kenamaan bahwa, yang membuat manusia menarik salah satunya adalah-dalam bahasa filsuf itu-misteri (rahasia) di dalamnya.
Rahasia-rahasia itu dibeberkan Artie Ahmad dengan alur maju. Misalnya saja Prilia yang ingin naik ke Gunung Merbabu, keluarga Dirza yang hendak bercerai, dan kasus kehamilan di luar nikah yang terjadi antara kakaknya, Bima dengan Sekar sahabatnya. Rahasia bercap problem itu lamat-lamat menuai solusi seturut dengan perkembangan kedewasaan tokoh-tokoh dalam novel tersebut.
Membaca novel ini saya seperti diajak bernostalgia kembali ke masa SMA (di MAN 1 Tulungagung) dulu. Saya membaca sembari membayangkan sekian peristiwa: dihukum karena terlambat, bertengkar lantaran asmara, membolos, tidur, sampai nginap di sekolah karena ada kegiatan tertentu. Ya, meski ceritanya tidak sama persis seperti yang di novel itu, tapi minimal ada poin penting yang saling beririsan: Masa SMA adalah masa yang penuh warna.
Maka dari itu, novel ini saya rasa lebih cocok terbaca oleh mereka yang sekarang usianya bergerak lambat ke angka 30-an atau 40-an. Kenapa? Karena ya itu tadi, novel ini bisa melempar pembacanya mundur sekian tahun ke masa-masa yang berjejal kenangan dan munajat harapan untuk masa depan: masa SMA dan sederajat. Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar